Laporan Kasus Visum et Repertum Kasus Aborsi

Ini contoh Laporan Visum et Repertum Kasus Aborsi dari saya dr. Muh. Hasan. dimana Visum Et Repertum ini dibuat di Sulawesi yang dipimpin langsung oleh dokter polisi ahli forensik

. Silahkan dibaca kasus tersebut dan cara pembuatan visum et repertum yang benar. Berikut Penjelasan Lengkapnya

Visum et Repertum (VeR) adalah surat keterangan yang dibuat oleh dokter atas permintaan penyidik yang telah diberikan tugas untuk hasil pemeriksaan seseorang yang terkena ancaman, baik hidup atau mati,

Dokter yang telah memberi keterangan kepada penyidik itu harus melakukan pemeriksaan kepada korban dan wajib membuat Visum setelah sebelumnya mendapatkan persetujuan dari hasil pemeriksaan si korban, saat dokter melakukan penolakan akan dikenakan berupa sanksi sesuai pasal KUHP pada ayat 1 pasal 216

Berikut Contoh Laporan Visum Kasus Aborsi yang saya buat. visum ini sudah dilakukan oleh dokter forensik dan tim dokpol dan keluarga pasien setuju untuk dilakukan identifikasi pada mayat janin.

Anda bisa akses lengkap file nya tadi dia atas dan ada juga dibawah. anda bisa dowonload dan sebarkan, ini untuk pembelajaran paramedis yang melaksanakan pendidikan di bagian forensik dan medikolelgal

Visum et Repertum Kasus Aborsi

IDENTITAS KORBAN

Nama Korban : JANIN Alias OROK

Jenis Kelamin : Belum diketahui

Umur : Kurang lebih tiga sampai empat bulan

Ditemukan hari selasa tanggal tujuh belas Maret tahun dua ribu lima belas, pada pukul sebelas tiga puluh waktu Indonesia bagian tengah

KRONOLOGIS KASUS

Anamnesis : Korban datang ke Polres diantar oleh saudara (kakak) kandung korban tanpa membawa surat permintaan visum dengan dugaan adanya tindakan penganiayaan pada korban yaitu ditikam oleh sekelompok orang yang tidak dikenal. Menurut pengakuan korban, awalnya korban berkendara dengan memakai motor di jalan kumala. Kemudian diapit oleh 2 kendaraan motor, melihat hal tersebut akhirnya korban berhenti di jalan. Korban sempat melakukan perlawanan namun tidak berhasil karena jumlah pelaku sekitar 6 orang dan membawa senjata tajam, ketika pasien ingin mengambil motornya kembali, tiba-tiba ia ditikam dari belakang, menurut pasien ia ditikam dengan pisau. Sesaat setelah kejadian saudara korban lewat di tempat kejadian dan mengantar pasien ke RS.Bhayangkara.